Selasa, 28 Nov 2023

Bagaimana pengaruh iklim terhadap keragaman sosial budaya di Indonesia

waktu baca 2 menit
Kamis, 26 Mei 2022 23:13 0 7 Dewa Pendidikan

Bagaimana pengaruh iklim terhadap keragaman sosial budaya di Indonesia?

Jawaban
Indonesia diwarnai oleh mikro iklim yang amat beragam. Dalam sebuah ruang wilayah yang sempit, perbedaan ketinggian tempat dapat menghasilkan perbedaan suhu yang signifikan. Perbedaan antara satu wilayah dengan wilayah lain inilah menyebabkan perbedaan pola perilaku yang berbeda, mulai dari bahasa hingga ke sistem mata pencarian hidup dan sistem ekonomi. Contoh real atau contoh nyata dari keragaman regional dapat dilihat pada masyarakat pesisir Pantai Utara Jawa, dibandingkan dengan masyarakat yang tinggal di wilayah pegunungan di pulau yang sama, Jawa. Begitu pula masyarakat pesisir utara Pulau Sumatra dengan masyarakat yang tinggal di lereng Pegunungan Bukit Barisan.

Indonesia bagian barat memang di dominasi oleh bioma Hutan Hujan Tropis, namun pulau Jawa secara mikro iklim dapat dibagi menjadi menjadi dua region. Region Jawa bagian Barat masih beruakan Bioma Hutan hujan tropis, namun Jawa bagian Timur sudah dipengaruhi oleh Bioma Hutan Musim Tropis atau hutan gugur tropis, zona ini sampai ke Pulau Bali. Nusa Tenggara Barat berbatasan selat dengan Bali, namun kondisi yang ada di NTB sudah dapat dikategorikan sebagai sabana. Berbeda pula di Nusa Tenggara Timur di mana kategori bioma yang tepat untuk menggambarkan NTT adalah stepa tropis.

Suhu yang dingin akan selaras dengan pakaian tradisional berlengan panjang. Tinggal di pesisir akan menyebabkan mata pencarian sebagai nelayan. Sistem pertanian di dataran rendah dan dataran tinggi juga akan berbeda, karena suhu yang berbeda. Bermukim di pedalaman hutan juga akan menimbulkan perbedaan yang mencolok pada bentuk rumah adat. Jenis makanan tradisional juga tidak terlepas dari kondisi iklim setempat.

Kearifan lokal yang berkembang di Nusantara akibat kondisi iklim juga terlihat pada Masyarakat Adat Baduy. Rumah warga di Desa Kanekes hanya boleh menghadap ke utara dan selatan, ini tujuannya supaya sinar matahari dapat masuk melalui jendela rumah. Kelembaban udara di lereng pegunungan cenderung lembab, sehingga apabila ventilasi tidak bekerja dengan baik maka sirkulasi udara tidak akan baik. Adaptasi bentuk rumah tradisional juga dimiliki oleh berbagai kebudayaan di Indonesia yang disesuaikan dengan latar belakang kearifan lokal dan kondisi sekitar, seperti bentuk rumah Joglo, Panggung dan masih banyak lainnya.